🌸Kyaaa!!!🌸

    "Kyaa Ryan!! Huft obrolan semalam absurd banget, btw pernah ga sii terlintas dipikiran lo tentang gue yan?" Batin Icha seraya terkekeh geli sembari menggulir chat WA ke atas ke bawah berulang ulang. Di tengah malam tepatnya, gadis imut bermata hitam lebar itu masih terjaga, akhir-akhir ini dia agak kesusahan tidur. Tapi untungnya malam ini malam minggu. Yah malam dimana para couple melancarkan aksinya, sementara para jomblo hanya bisa menghibur diri mereka sendiri.

🌸🌸🌸

Uft entahlah bagi Icha semua terasa berat, entah karena tugasnya  yang kian menumpuk atau karena hatinya yang sedang kacau. Siapa lagi pengacaunya kalau bukan pangeran berkuda putih si Ryan Ameo. Berkatnya, hari-hari Icha menjadi berwarna, ada senyum yg mulai mengembang terukir jelas di setiap sudut bibirnya, membuat gadis jelita itu tambah manis dipandang. Bagi Ichaa, Ryan adalah segalanya. Sesaat sebelum tidur bayang Ryan selalu menarik perhatian Icha untuk berimajinasi, mengundang segudang mimpi untuk diajak mampir ke dimensi lain, hanya disana Icha menemukan desir dalam ilusi. Tampang Ryan yang maskulin, tubuhnya yang tinggi tegap, kulit sawo matang dengan sorot mata maut, belum lagi sikap dinginnya. Namun pesonanya mampu memikat setiap gadis yang meliriknya. Tapi hanya kepada Icha si Ryan bisa berubah 359,9°. Jika dengan yang lain Ryan tampak dingin menyeramkan, sorot mata yang dipancarkannya layaknya raja rimba yang siap menerkam mangsanya, dih ngeri banget pokoknya, namun jauh dari pandangan orang lain, Icha menemukan sisi lain dari diri Ryan, lelaki cool itu suka membuatnya memonyongkan bibir tiga senti seketika. Saat seperti itu, Ryan selalu mengacak rambut Icha, lelaki itu selalu sukses membuat Icha menjerit manja tanda  kesal. Dan di saat-saat seperti itu pasti diakhiri dengan tawa ringan Ryan. Namun begitu, Icha tak pernah dendam dengan Ryan, bahkan itu menjadi candu tersendiri bagi Icha. Tak bertemu Ryan sehari saja, membuat hari Icha begiu berat, terlebih jika Icha menemukan jamkos, membuatnya tak tertahan ingin melompat saja dari jendela kelasnya, meninggalkan sekolah hanya untuk sekedar mencari tau kabar Ryan, masih hidupkah dia?? Ah Icha pasti benar-benar kesepian kalau saja Ryan lenyap dari muka bumi ini. Tapi Icha yakin, Ryan akan tetap hidup. Karena ia tau pasti. Ryan adalah takdirnya. Akhirnya, Icha sukses menemukan kebahagiaan kedua. Karena kebahagiaan bagi Icha adalah senyum tipis Ryan, ditambah lagi dengusan kesal Ryan saat mengacak rambut Icha. Itu semua adalah candu bagi gadis imut itu.  Ia  benar-benar tak tau gejolak apa yang selalu menjadikannya takut kehilangan Ryan. "Gue masih belum percaya, ada yang membuka hati gue. Tapi kira-kira, Ryan nganggep gue adik atau sahabat atau orang yang spesial yah :( " Gumam Icha bertanya-tanya pada diri sendiri. Tanpa sadar ia pun terlelap setelah sepertiga malam berlalu bersama angannya. "Ryan, stay with me, please" pintanya lirih.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

🌸The Worst Love Ever #1🌸